Tuesday, January 28, 2014

Proposal untuk The Right Man (Pernikahan)

Setiap manusia dan aku yakin semuanya, pasti menjalani sebuah siklus kehidupan. Dimulai dari ditiupkan roh kita oleh Yang Maha Kuasa dan perjanjian kita denganNya didalam rahim ibu tercinta. yang kemudian kita diberikan kesempatan untuk melihat dunia yang sangat baru dengan pecahnya tangisan kita dan rasa syukur yang luar biasa oleh malaikat kehidupan. dalam asuhannya hingga kita beranjak menjadi bocah yang ingin mengetahui segalanya. waktu terus berjalan menjadikan kita remaja yang mencari jati diri, yang membawa kita pada suatu masa seolah merasa dewasa (mulai dewasa). hingga akhirnya kita memang menjadi dewasa, untuk seorang wanita dia akan melahirkan malaikat-malaikat kecil, dan untuk seorang pria, dia akan menjadi sosok yang segalanya untuk buah hatinya dan tulang rusuknya. dan waktu pun terus berjalan sebagaimana mestinya membawa kita kembali untuk mempertanggungjawabkan Perjanjian kita denganNya.

Dalam siklus kehidupan itu, aku akan menggarisbawahi salah satu fase. fase saat dimana kita merasa dewasa, atau lebih tepatnya mulai merasa dewasa. dalam masaku fase-fase tersebut aku rasakan saat ini. saat aku menulis tulisan ini. yah, aku 22 tahun dan Mei tahun ini aku akan 23 tahun. tulisan ini diawali sebuah obrolan ringan seperti biasanya antara aku dan the Genk. salah satu dari mereka tiba-tiba membawa sebuah mimpi yang bahkan aku sudah mulai berdamai dengannya. yah, temanku mengingatkanku, atau bahkan tepatnya mengingat perkataanku, bahwa aku akan menikah di umur 23 tahun. sebuah targetan yang saat itu aku ucapkan begitu mungkin atau mungkin mudah untuk mencapainya. bahkan dalam obrolan ringan antara aku dan ibu, pernah dengan penuh kepercayaan aku mengatakan aku HARUS menikah di umur 23 tahun. ok, dan sekarang tengah tahun ini aku akan 23 tahun, namun keadaan saat ini, baiklah, tidak begitu baik dan agak pesimis untuk mencapainya. bahkan dalam wishlist 2014 ku aku menggesernya dengan bertemu dulu dengan the right man. 

Dalam masa-masa seperti ini juga, aku menemukan sebuah anekdot atau mungkin fakta, jika dulu saat kecil menerima undangan ulang tahun, namun untuk usia saat ini undangan pernikahan lah yang akan kita terima. aku tidak tahu, apakah semua orang yang dalam usia sepertiku merasakan apa yang kurasakan, atau hanya aku saja yang merasa. saat menerima sebuah undangan pernikahan dari seorang teman, ada sebuah perasaan yang mungkin bisa disebut iri (sedikit). yang kemudian diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan seperti : "yang bener ?", "kog bisa dia sama dia ? gimana ceritanya ?", "berapa lama taarufannya ?", dan setelah pertanyaan-pertanyaan itu biasanya langsung munculnya sebuah statement "haduh, trus aku kapan donk ?", "aduh, aku ke kondangan sama siapa ya ?", yang kemudian menimbulkan perasaan untuk cepat-cepat menikah, perasaan gelisah tidak menentu yang biasanya dikatakan GALAU. sebuah perasaan yang membuat berpikir sampai kapan harus menunggu the right man, sebuah perasaan lelah atas sebuah kerinduan. yah semacam itulah. dan rasanya sampai puncaknya saat ada yang bertanya " trus kapan kamu nyusul ?". saat seperti itulah berkali-kali aku memanuver diriku sendiri dengan pendapat-pendapat orang yang telah berpengalaman seperti, "menikah itu bukan sebuah perlombaan, jadi tidak ada rumusnya siapa cepat menikah dialah yang menang. karena menikah adalah sebuah takdir, ketetapan dari allah, dan jika tiba waktunya, maka akan tiba. bukan siapa cepat dia menang atau sebaliknya".

Awalnya memang tidak mudah memahami dan mengerti pendapat-pendapat bijak itu, namun dengan manuver-manuver yang tidak terhingga, dan mengkorek-korek pengalaman yang sudah menemukan pasangannya, mau tidak mau aku menerima kesimpulan, bahwa memang menikah itu hanya masalah waktu. bukan berarti tidak laku, atau apa lah itu. menikah juga bukan ketergesa-gesaan, apalah artinya tergesa-gesa namun sebenarnya dari diri kita belum siap untuk mengikat sebuah komitmen. apa indahnya saat sebuah pernikahan tidak memberikan kenyamanan, pengertian dan saling memahami antara dua manusia yang memiliki fitrah yang berbeda. ah, sudahlah, kenapa aku menjadi begitu serius. toh aku juga belum begitu berkapabilitas untuk mengatakan hal semacam ini. yang aku tahu, adalah bagaimana akhirnya aku bisa berdamai dengan keadaan penantian ini. jika afgan bernyanyi bahwa jodoh pasti bertemu, maka disambut pula dengan dendang dari petra cinta tak kan kemana-mana. that its.

every women wanna be an amazing brides in their wedding day. yah, aku salah satunya. aku akan menspesialisasikan bahwa ini untuk kaum hawa, bukan untuk adam. karena memang fitrah dari hawa adalah indah. begitu pula, setiap wanita ingin pernikahannya adalah pernikahan yang indah. dimana pada saat hari yang hanya terjadi sekali seumur hidup itu, dia menjadi wanita yang paling cantik, wanita yang paling berbahagia atas penantiannya yang hanya dia sendiri yang mengetahuinya. yang ingin memastikan bahwa setiap hal terkecil pun sempurna. entah itu dibalut dengan kesederhanaan atau kemewahan. maka bersyukurlah, bagi wanita-wanita yang mampu menggelar hari bersejarahnya itu dengan segala hal yang diinginkannya. namun juga sangat cantik bagi wanita yang menggelarnya dengan segala kesederhanaan dan kesahajaan tanpa mengurangi kesakralan dan makna pernikahan itu sendiri.

Berangkat dari mimpi-mimpi dan inspirasi disana-sini. yang kemudian diingatkan oleh seorang teman bahwa aku akan menikah di umur 23 tahun atau bisa dikatakan ditahun ini, maka sebuah keisengan kembali muncul. dengan begitu bersemangat dan diiringi "beautiful in white " shane filan (westlife), aku mulai menjelajah paman google untuk segala macam persiapan pernikahan. karena beautiful in white juga, aku kemudian lebih memilih menggelar pernikahan modern namun tidak meninggalkan unsur islami. salah satu alasannya adalah karena pernikahan modern itu lebih hemat biaya daripada pernikahan adat. sebelum saat itu, memang sudah tertanam kuat aku menginginkan pernikahan dengan konsep GARDEN PARTY. dan entah kenapa itu semua di visualisasikan dalam pernikahan EDWARD dan BELLA di serial terakhir Twilight, Breaking Dawn. dengan sempurna, hingga detailnya (kecuali untuk wedding dress ya ). dan terbersit dalam hati " Ya Rabb Semoga the right man ku mengapprove proposalku ini. amiiin ".

Setelah berputar-putar, kesana-kemari di setiap pelosok paman google, aku menemukan persiapan yang mendekati sempurna, yang cukup untuk di cantumkan dalam proposal ini. baiklah, aku akan mulai menjabarkannya.

Hal pertama yang aku pikirkan saat mulai mencari persiapan adalah "wedding dress for brides and groom". entah kenapa, apa karena induksi dari beautiful in white, atau entah bagaimana. setelah beberapa hari sambil mencuri-curi waktu saat penat dengan kerja, aku menemukan sebuah pict untuk wedding dress yang simple namun juga lumayan unik menurutku. modelnya kurang lebih seperti ini, namun nanti aku akan sesuaikan lagi dengan berkonsultasi dengan desainer di Apique Silk Route, tentunya karena aku berhijab. oya sejak aku membuat kebaya untuk wisuda di SILK ROUTE, aku jadi makin percaya membuat baju untuk moment-moment spesial disana, karena meskipun harganya cukup menguras kantongku, tapi masih bisa dibilang lebih murah dan disesuaikan budgetnya dengan mendapatkan hasil yang memuaskan. kurang lebih modelnya seperti dibawah ini. karena menurutku model seperti ini masih bisa digunakan kembali untuk pergi ke pesta pernikahan orang lain (tentunya dengan sedikit modifikasi, agar tidak digunakan sekali saja, atau mungkin bisa diwariskan kepada salah satu putriku nantinya ^^)
My Dream wedding Dress

For My Right Man 

Dress diatas cukup Simple dengan detail yang lumayan unik dengan lipatan-lipatan di samping kirinya, dipermanis dengan bolero berwarna lightgrey kebiru-biruan, sesuai dengan warna favoritku. entah bagaimana dan mengapa, aku selalu terpesona dengan seorang lelaki yang menggunakan tuksedo atau jas yang slim fit seperti diatas. meskipun aku belum tau seperti apa kepribadian suamiku nanti, aku berharap dia mau menggunakan tuksedo seperti diatas dihari sakral kami nanti.

untuk seorang wanita, tidaklah lengkap kehadiran dress tanpa adanya sepatu. bahkan dalam salah satu drama dari negeri ginseng membuat sebuah quote "sepatumu adalah penentu kelasmu". meskipun quote ini menurutku terlalu ekstrem namun tidak bisa dipungkiri, kehadiran benda yang sering terlupakan ini, juga penting. ya. wedding shoes, hal kedua yang aku cari. ada dua model yang aku dapatkan. nantinya aku akan meilih salah satu sesuai dengan pertimbangan harga terhemat. karena aku berhijab, jadi sangat tidak mungkin aku tidak memikirkan hal yang paling penting ini. bahkan aku sempat kebingungan bagaimana seharusnya hijab ini. yang simple namun juga tidak meninggalkan kesan elegan dan syar'i nya. Alhamdulillah, salah satu muslimah idaman di negara saya, baru saja melaksanakan hari bersejarahnya itu. dan akhirnya aku memutuskan untuk menggunakan model jilbab yang kurang lebih sama 

Pilihan Pertama wedding Shoes

Pilihan kedua wedding Shoes

Oki Setiana Dewi untuk resepsi pernikahan
Simple, elegan namun tetap menutup dada (syar'i)

Garden Party, sedari awal memang itulah konsepnya. yah dan begitu sempurna diwujudkan dalam pernikahan Edward dan Bella Cullen. meskipun tidak akan sesempurna pernikahan mereka, namun mendekati pun cukup untukku. untuk itu aku lantas menjelajah paman google untuk dekorasi dan tenda pernikahan. mengingat tradisi orang indonesia khususnya daerahku, maka tenda juga menjadi pertimbangan utama. kurang lebih seperti dibawah ini dekorasinya.





Hal kecil namun juga sangat penting adalah undangan dan souvenir. pada masa awal-awal aku memimpikan pernikahan aku mengingkan undangan yang elegan dan tidak biasa. namun setelah berpikir ulang dari segi manfaat selanjutnya dan hemat budget, undangan yang simple dan tetap elegan dan terkesan klasik dipilih. masih terinspirasi dari undangan Edward dan Bella, dengan tetap didominasi warna putih. sedangkan untuk souvenir, aku memilih souvenir yang memiliki manfaat jangka panjang agar hariku itu diingat oleh undangan dalam jangka waktu yang lama. akhirnya aku menemukan undangn dan souvenir seperti ini.

Undangan yang menurutku simple tapi juga elegan


kalender sepanjang masa

untuk Make up dan konsumsi, aku sudah punya beberapa pilihan, tinggal membicarakannya suatu saat nanti. tapi setidak-tidaknya inilah yang dapat aku visualisasikan. oyaaaaa, dalam islam, yang paling penting adalah Mahar. sesuai dengan FirmanNya dalam Al Quranul Karim  "Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (setubuhi) diantara mereka, berikanlah maharnya kepada mereka (dengan sempurna)" (Q.S. al-Nisa' : 24). ah, tapi biarlah hal ini menjadi pembicaraan antara aku dan dia. 

Demikianlah proposal pernikahanku untuk my right man. tentu saja semua ini hanya impian-impian ku yang masih bisa dibicarakan nantinya. sungguhlah tidak ahsan jika hanya hal-hal semacam ini justru menyulitkan untuk menyempurnakan separuh agama ini. bagaimanapun playlist ini benar-benar semakin membuatku bersemangat untuk mewujudkan impian-impian ini bersamanya.

*Wedding Song List*
1. Flightless bird - Iron and Wine
2. Beautiful in Whita - Shane Fillan
3. This I Promise You - N'Sync
4. No Promises - Shayne Ward
5. A thousand Year - Christina Perry
6. Duhai Pendampingku - Edcoustic
7. Nantikanku di Batas Waktu - Edcoustic

8. Marry Your Daughter - Brian Mcknight
9. I wanna grow old with u
10. from this Moment - Shania Twain

11. janji Suci - Yovie Nuno
12. Kisah romantis - Glenn F
13. All Of Me - John Legend
14. I knew i loved U - Savage Garden
15. Just The Way U are - Bruno Mars

16. Marry You - Bruno Mars
17. More Than Words
18. Sempurna -andra
19. nuansa Bening - Vidi
20. Cinta Pertama dan Terakhir - Sherina
21. U're Still The One - Shania Twain

22. Hebat - Tangga
23. for the rest of my life - Maher Zein
24. If u're Not The one - Daniel B
25. You - Beast
26. My love - Lee Jong Hyun
27. Barakallahulakuma - maher Zein
28. Akhirnya Ku menemukanmu - Naff
29. Saat Bahagia - Ungu Feat Andien



#ini adalah impian dan visualisasi dari seorang pemimpi. terselip sebuah doa ke Rabb Yang Maha Penyayang. *Semoga My Right Man mengapprove proposal ini










No comments:

Post a Comment