Thursday, February 13, 2014

GR = Selintas Otak Error

kini,
aku disini, cuma sendiri, tiada yang menanti
sampai hati, sampai begini
kau tak peduli
oh teganya........*

aku sendiri juga benar-benar tidak mengetahui, mengapa lagu itu menjadi sebuah intro. pikiranku melayang-layang kompak dengan hatiku yang kesana kemari. Kebingungan. berkali-kali kulirik hape jadul itu, dan kesekian kalinya memencet tombol-tombolnya ke menu yang sama. BBM. melirik historical BBM dan berharap ada balasan lagi. dan sudah tentu, tidak ada. Nothing. historical BBM dari DIA. ya, DIA.


aku bertanya-tanya, apakah ini hanya asumsiku yang berlebihan saja, ataukah memang ada sesuatu. atau mungkin ini cara DIA, atau sebuah permainan. memang benar, urusan yang satu ini bisa benar-benar membuat gila. ada rasa bahagia terselip, rasa cemas, rasa semacam menunggu, pengharapan, yang didukung asumsi asumsi yang menurut kita fakta, membangunkan daya khayal sampai ke level dewa, seandainya begini, seandainya begitu, dan masih banyak lagi. semua dirangkum dalam satu kata "GR". Gede Rumongso, begitulah orang jawa bilang. dalam bahasa nasional memiliki kepanjangan Gede Rasa. sebenarnya sama saja artinya. definisiku, GR adalah sebuah rasa yang timbul akibat perlakuan orang lain terhadap kita. GR, sebuah persepsi, Arvan Pradiansyah menyebutkan bahwa GR adalah persepsi kita atas diri kita lebih baik daripada persepsi orang lain atas diri kita**.

Sedangkan dalam psikologi sendiri persepsi adalah pandangan atau penilaian yang bersifat positif atau negatif terhadap sesuatu. persepsi sesungguhnya sangat subjektif sehingga amat tergantung dari bagaimana kita mengolah stimulus yang datang dan kemudian memaknainya. semau kita. seringkali kita menilai dan memaknai segala sesuatu dari satu sisi saja, yaitu hanya dari sudut pandang pribadi. sehingga tidak jarang apa yang kita persepsikan BERBEDA DENGAN APA YANG ADA SEBENARNYA.

kesimpulannya, entah persepsi itu benar atau salah, tapi rasa yang satu ini didominasi oleh asumsi asumsi pribadi dengan menghubung-hubungkannya dengan kejadian yang kita sukai. bisa jadi kejadian-kejadiannya benar, maka beruntunglah, setidak-tidaknya persepsi kita gak salah. namun, saat semuanya menjadi salah, realita dan asumsi yang tidak berbanding lurus, dan saat hasil akhirnya sangat jauh dari perkiraan, berubah hingga mencapai sudut 180 derajat, menukik secara tajam ke bawah padahal kita telah melihat ke atas, maka semuanya seakan habis, "Nyess" rasanya-aku menggambarkannya begitu-, kecewa ? jelas, terlepas dari kadar kekecewaan itu sendiri, dan lagi-lagi, semuanya menjadi Nothing. 

Entah benar atau salah, GR ini identik dengan wanita. melekat menjadi salah satu watak atau kepribadian wanita. mungkin tidak semua wanita memiliki rasa yang satu ini, jelas ini bukan hasil pengamatan yang valid. namun, setidak-tidaknya, sebagian besar kesimpulan dari beberapa cerita, pihak yang sering merasa menjadi korban adalah wanita. Korban ? korban atas apa ?, baiklah, aku dan kalian semua sama-sama tau, ada istilah baru dalam "dunia rasa", yaitu PHP, Pemberi Harapan Palsu. istilah ini muncul bukan karna tanpa alasan. dan sepertinya PHP ini muncul karena berkaitan dengan rasa GR. jika para hawa merasa menjadi korban, maka tak lain dan tak bukan, tersangka utamanya adalah para adam. dalam pikiranku, masih identik korban adalah pihak yang dirugikan dan tidak berdosa dalam urusan rasa ini dan tersangka adalah "Lintah Rasa", sungguh terlalu dan seringnya membuat menggumam "teganya". tetapi, benarkah sepenuhnya seperti itu ? jangan-jangan justru kita kaum hawa ini yang jelas-jelas menjadi penjahat sebenarnya dengan melabeli setiap pria yang baik dengan kita dengan label PHP ? atau malah nantinya bakalan ada istilah baru yang muncul, PPPHP, Para Pria Pemberi Harapan Palsu, atau jangan-jangan sudah ada yang punya daftarnya ? =D


"tapi, dia kan baik banget sama aku", "tuh liat, status Fb, Twitnya, di path juga, apalgi kalau bukan soal aku", "dia juga bilang aku cantik, baik, gini gitu, bla bla bla" "kita chatnya juga udah mulai jurus-jurus koq, sepertinya dia...". nah, kan, baru sepertinya, nyatanya ? tidak sedikit wanita yang mengajukan argumen seperti ini. tapi lagi-lagi, benarkah realnya seperti itu ? jangan-jangan hanya persepsi-persepsi yang ingin kita dengar saja dan dihubung-hubungkan dengan semua kebaikan pria ? gimana jika pria melakukan hal itu tidak hanya denganmu, siapa yang tau ?. lantas, kamu akan menambahkan label pada mereka "Playboy" begitu ?. hmmmmmm, bukan menyalahkan bukan juga munafik, sebagai seorang wanita, aku juga pernah mempunyai pikiran seperti itu. dan aku tidak hanya sekali mengalaminya, tapi mari kita cari lagi, sebenarnya apa yang salah soal rasa ini. jangan-jangan hal-hal seperti itu muncul karena rasa GR tadi ? jangan-jangan kita sendiri tidak punya benteng pertahanan ?, sebuah persepsi yang tidak sama antara kita dan adam. salah penerimaan, salah anggapan karena pikiran kita terlalu sibuk dengan khayalan-khayalan tingkat dewa yang membuat kebahagiaan semu ?, dan baru akan tersadar, itu pun juga dengan menyalahkan pria, jika hasil akhirnya adalah dia sama sekali tidak ada rasa dan hanya menganggap kita teman biasa saja. lantas, seolah-olah perasaan kita dijajah, dipermainkan, serasa diterbangkan kemudian dijatuhkan, sejatuh-jatuhnya ke dasar bumi yang paling dalam, hingga remuk, dan merasa paling tersakiti (agak berlebihan sedikit). tidak sepenuhnya seperti itu, ladies.

yang dapat aku pahami adalah, setiap pria akan selalu berbaik hati kepada wanita. aku sendiri juga belum mengetahui alasan pastinya. mungkin karena memang seharusnya seperti itu. jadi, daripada kita terus-terusan GR lebih baik bangun benteng pertahanan agar tidak mudah mengartikan setiap kebaikan pria adalah butir-butir harapan yang sengaja ditanamkan. selalu ingatkan hati kita dengan segala kata yang dapat mereduksi rasa GR ini, simplenya seperti "ah, biasa ajalah", "hanya bercanda, gak serius" dan mungkin selalu mengatakan ke hati kita saat ada pria yang mendekati dengan segala kebaikannya "bahwa tidak ada yang dapat dipertanggungjawabkan dari perkataan dan sikap dari seorang pria, kecuali dia serius ". serius ? iya, serius. kita baru boleh GR setelah benar-benar ada pernyataan darinya, yang diiringi dengan kesungguhan dirinya menemui wali kita untuk meminta kita. nah, silahkan kembangkan rasa GR itu.


"Tapi banyak juga koq pria-pria yang memang hobinya nggombal kesana-kemari". ini memang benar. kalau kita memang sudah tahu pria ini tukang gombal, seharusnya kita tidak perlu repot lagi memanuver hati kita dengan kata-kata reduksi GR. kita sudah cukup cerdas untuk mengetahui pria yang benar-benar baik dan hanya yang penggombal saja. "tapi lama-lama juga, benteng ini bisa jebol kalau dia tiap hari nggombal ?". simplenya kalau kita sudah merasa tidak nyaman, lebih baik tinggalkan, gak usah digubris dan jika kita cukup punya keberanian, tegurlah pria itu. namun, jika seandainya benteng jebol juga, jangan buru-buru kembangkan rasa GR itu, justru, teruslah bangun benteng rasa itu hingga semakin tinggi dan kokoh dengan berbagai strategi. "gimana kalau seandainya mulai tumbuh rasa-rasa itu ?" hey, bukankah kita punya Tuhan ? kenapa harus bingung ? ceritakanlah semua kisahmu dalam doa-doamu, jika merasa resah, mintalah untuk dihilangkan resah itu jika memang rasa itu hanya semu. "tapi tidak segampang omongan!", sudah mencobanya belum ? sekali lagi, bisa karena terbiasa, bagaimana kamu akan tahu jika kamu bahkan tidak mau mencobanya ?. Setiap kejadian yang kita alami adalah hal yang terbaik dari Tuhan untuk kita, tergantung bagaimana penerimaan kita. kadang aku juga agak jengah juga dengan tipe pria yang suka menggombal, namun sekali lagi "bahwa tidak ada yang dapat dipertanggungjawabkan dari perkataan dan sikap dari seorang pria, kecuali dia serius "

Nah, begitu juga dengan para pria, jika kalian memang membaca tulisan iseng ini, kalian sudah cukup tau kan, jika kami ini makhluk yang lebih mengandalkan rasa daripada logika. kebalikan dari kalian. aku sama sekali tidak melarang kalian untuk selalu berbuat baik kepada kami, tidak, bukankah sudah seharusnya kalian juga baik kepada kami ?. namun berbaiklah pada kadarnya, pada tempatnya dan pada waktunya. jangan obral gombalan kalian untuk seseorang yang belum tentu menjadi tulang rusukmu. jika kalian memang mulai ada ketertarikan kepada salah satu dari kami, dan kalian merasa sudah siap, bersikaplah layaknya Pria sejati, Utarakan dengan penuh kesopanan dan kelembutan yang dibungkus dengan ketegasan seorang pria. jangan hanya menggombalinya kesana-kemari, dan lantas kalian diberi label PPPHP oleh kami. bagaimanapun kalian diciptakan untuk memilih dan mengambil keputusan. namun jika belum merasa siap, baiklah secukupnya saja, jangan pernah mencoba-coba memberi harapan dg kata-kata manis kalian. katakan A jika memang A, jangan hanya mencoba-coba A saja. dan tolong jangan  coba-coba mancing kami, jika kalian memang tidak mau mendapat label PPPHP. namun jika kalian memang hobi seperti itu, ya, itu urusan kalian. sekali lagi, wanita cukup cerdas untuk menilai seorang pria.

Mari kita hidup berdampingan dengan segala fitrah yang kita punya masing-masing. diciptakannya Pria dan Wanita memang bukan tanpa alasan. justru menajdi alasan utama untuk menjaga keberlangsungan peradaban manusia. jika memang belum merasa siap mengikat komitmen, mari kita berteman tanpa menodai pertemanan itu sendiri. tidak ada salahnya kan menambah teman ?, namun sekali lagi, mari kita ingat batas antara teman dengan seseorang yang spesial itu jelas. jangan mencampur adukkan dua hal yang memang berbeda

Tulisan ini ditulis bukan untuk menggurui, tapi lebih tepatnya untuk mengingatkan diri sendiri. karena bagaimanapun, hal-hal seperti ini juga sering terjadi. ini ditulis untuk mencari akar masalah sebenarnya. tulisan ini dibuat dengan batasan-batasan yang hanya memungkinkan untuk menimbulkan rasa GR.

Tiba-tiba ada notifikasi BBM, dan benar, ternyata dari DIA. aku hanya tersenyum, dan kembali lagi menjadi biasa, toh bagaimanapun "tidak ada yang dapat dipertanggungjawabkan dari perkataan dan sikap dari seorang pria, kecuali dia serius ". kembali membangun benteng rasa agar lebih kuat dan kokoh.

bilakah dia tau, apa yang tlah terjadi
semenjak hari itu, hati ini miliknya
mungkinkah dia jatuh hati
seperti apa yang kurasa


Tuhan, Yakinkan dia
tuk jatuh cinta hanya untukku
andai dia tahu.....***
#########################################################
*Oh Teganya _Tangga
** http://radiosmartfm.com/smart-happiness/5009-gede-rasa-gr.html
*** Andai Dia Tahu_Yovie feat RAN